Rabu, 04 Agustus 2010

Tentang HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyebabkan rusak atau melemahnya sistem kekebalan tubuh penderita. Karena virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan tubuh penderita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan tubuh penderita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan tubuh akan habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.

Virus HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.

Virus ini ditularkan melalui beberapa cara, diantaranya :
  • Hubungan sex/persetubuhan dengan penderita
  • Penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita
  • Dimungkinkan saat ciuman bibir dengan penderita, jika terdapat perlukaan di rongga mulut.
  • Menerima tranfusi darah / organ dari penderita (Kemungkinannya sangat kecil)
Beberapa hal yang sering dikhawatirkan tentang penularan (namun hal ini belum terbukti dapat menularkan) :
  • Bergantian alat makan dengan penderita
  • Tidur berdampingan dengan penderita
  • Gigitan nyamuk
  • hidup bersama dengan penderita

Tanda tanda / Gejala dari seseorang yang terinfeksi HIV bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:

  • Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
  • Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
  • Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
  • Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
  • Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala MInor:
  • Batuk menetap lebih dari 1 bulan
  • Dermatitis generalisata
  • Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
  • Kandidias orofaringeal
  • Herpes simpleks kronis progresif
  • Limfadenopati generalisata
  • Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
  • Retinitis virus sitomegalo


Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang ti
dak berkaitan dengan infeksi HIV.


Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

Tahap 1: Periode Jendela

  • HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
  • Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
  • Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
  • Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:

  • HIV berkembang biak dalam tubuh
  • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
  • Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
  • Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)


Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)

  • Sistem kekebalan tubuh semakin turun
  • Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
  • Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

Tahap 4: AIDS
  • Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
  • Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar