Jumat, 13 Agustus 2010

Tentang Antraks

Penyakit antraks bersifat zoonotik sehingga dapat menyerang hewan, baik hewan buas maupun hewan pemamah biak dan dapat menular ke manusia. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) yang tinggi. Penyakit antraks disebabkan oleh baksil yaitu bacillus anthracis.

bacillus anthracis merupakan kuman berbentuk batang yang ujung ujungnya persegi dengan sudut tersusun berderet bila dilihat dengan mikroskop tampak seperti ruas bambu. Untuk mempertahankan dirinya kuman ini dapt membentuk spora yang bersifat gram positif. Spora inilah yang biasanya menjadi sumber penularan kepada manusia. Jika sudah berbentuk spora, kuman antraks dapat bertahan hidup selama sekitar 25 tahun dalam kondisi yang mendukung.

Masa inkubasi atau waktu yang diperlukan kuman dari saat masuk ke tubuh manusia hingga menimbulkan tanda tanda klinis dari penyakit antraks berkisar antara 1 sampai 7 hari.

Sumber penyakit antraks adalah hewan ternak herbivora seperti Lembu, Kambing, Kuda, Babi dll. Manusia terinfeksi antraks melalui kontak dengan hewan, tanah, produk hewan yang tercemar spora antraks.

Secara Klinis antraks pada manusia dibagi menjadi 4 bentuk yaitu :
  • Antraks kulit
Antraks kulit merupakan kasus terbanyak dari keseluruhan kasus antraks, ada yang menyebutkan mencapai 90 persen. Masa inkubasi antara 1 s/d 5 hari, ditandai dengan adanya papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa rasa sakit, dalam 2 - 3 hari akan membesar menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan kemudian akan menjadi jaringan neukrotik berbentuk ulsera yang ditutupi kerak berwarna hitam dan kering (Biasa disebut Eschar). selain itu ditandai juga dengan demam, sakit kepala serta dapat terjadi pembengkakan lunak pada kelenjar limfe. Angka kematian (CFR) dapat mencapai 20 persen tanpa pengobatan.
  • Antraks Saluran Pencernaan
Antraks jenis ini dapat terjadi bila mengkonsumsi makanan yang tercemar kuman atau spora sntraks dan tidak dimasak dengan sempurna. Angka kemtian jenis ini mencapai 75 persen.
Gejala antrak pencernaan : Sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah. Pada pemeriksaan fisik, didapati pembersaran kelenjar limfe daerah inguinal.

  • Antraks Paru-paru
Masa inkubasi antraks jenis ini berkisar antara 1 - 5 hari. Gejala klinis antraks paru seperti tanda tanda bronchitis, dalam waktu 2 - 4 hari gejala semakin berkembang seperti gangguan pernafasan berat, demam, cyanosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat.
Kematian biasanya terjadi 2 - 3 hari setelah gejala klinis timbul.
  • Antraks Meningitis
Terjadi karena komplikasi jenis antraks yang lain, dimulai dengan adanya lesi primer yang berkembang menjadi meningitis haemoragik dan kematian dapat terjadi antara 1 - 6 hari. Gambaran klinis mirip dengan mengingitis purulenta yaitu : demam, nyeri kepala hebat, kejang kejang, penurunan kesadaran dan kaku kuduk.

Secara epidemiologis antraks ini tersebar di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar