Sabtu, 07 Agustus 2010

ANALISA DATA MINGGUAN PENYAKIT MENULAR KABUPATEN BOYOLALI S/D MINGGU KE 30 TAHUN 2010

Dari hasil rekapitulasi laporan mingguan (W-2) yang diterima di seksi pencegahan dan surveilans sampai tanggal 04 Agustus 2010, kasus penyakit terbanyak yang dilaporkan adalah kasus ISPA sebanyak 64.224 kasus disusul Diare 9.924 kasus dan kasus terendah adalah penyakit Hepatitis yang masing masing 4 kasus. Selanjutnya jumlah kasus per penyakit dapat dilihat pada gambar.1 berikut.

Gambar 1

1. ISPA

Jumlah penderita ISPA sebanyak 64.224 kasus terjadi dari minggu pertama sampai minggu ke tigapuluh. Puncak kasus terjadi pada minggu tigabelas dengan 2.810 kasus. Kasus terendah terjadi pada minggu keduapuluh tiga dengan 1.647 kasus, namun pada minggu ke duapuluh empat terjadi peningkatan lagi. Fluktuasi kasus selangkapnya dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

JUMLAH KASUS ISPA PERMINGGU S/D MINGGU KE 30

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010


Dari jumlah kasus ISPA tersebut, tersebar di 29 Puskesmas. Puskesmas yang menyumbang kasus tertinggi adalah Puskesmas Mojosongo dengan 8.373 kasus disusul Puskesmas Teras. Masih ada tiga Puskesmas yang tidak melaporkan adanya kasus ISPA yaitu : Puskesmas Banyudono 2, Simo dan Puskesmas Karanggede. Selangkapnya seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3

2. Diare

Kejadian penyakit diare di Kabupaten Boyolali menempati urutan kedua setelah ISPA. Jumlah total kasus hingga minggu tigapuluh sebanyak 9.924 kasus. Puncak kasus terjadi pada minggu ketiga dengan 448 kasus dan terus menurun pada minggu berkutnya hingga minggu ke 30. Gambar 4, menunjukkan fluktuasi kasus dari minggu pertama sampai minggu ketigapuluh.

Gambar 4

JUMLAH KASUS DIARE PERMINGGU S/D MINGGU KE 30

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Kasus diare sebanyak 9.924 kasus tersebar merata di 29 Puskesmas. Kasus tertinggi di Puskesmas Mojosongo (771 kasus) disusul Puskesmas Teras (683 kasus), sedangkan kasus terendah terjadi di Puskesmas Kemusu I dengan 101 kasus. Sedangkan Puskesmas yang paling sedikit mengirimkan laporan mingguan adalah Puskesmas Teras dan Puskesmas Simo, yang baru mengirimkan duapuluh laporan. Selangkapnya seperti pada gambar 5.

Gambar 5

Jika dibandingkan dengan jumlah kasus maksimal dan jumlah kasus minimal setiap minggu selama lima tahun kebelakang (tahun 2005 s/d 2009), maka jumlah kasus perminggu hingga minggu keduapuluhdua masih berada dibawah angka maksimal, meskipun tetap barada diatas angka minimal, namun mulai mingu ke duapuluh tiga semakin menurun dibawah angka minimal. Gambar 6 menunjukkan perbandingan jumlah kasus tahun 2010 dengan maksimal dan minimal kasus selama lima tahun.

Gambar 6

3. Campak

Total kasus penyakit campak klinis hingga minggu kesembilan tercatat sebanyak 44 kasus dengan kasus tertinggi sebanyak 7 kasus pada minggu keempat. Gambar 7 menunjukkan fluktuasi ksus campak dari minggu pertama hingga minggu ketigapuluh.

Gambar 7

JUMLAH KASUS CAMPAK PERMINGGU S/D MINGGU KE 30

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Dari jumlah campak klinis sebanyak 44 kasus, hanya terjadi pada duabelas Puskesmas di Wilayah Kabupaten Boyolali. Kasus tertingi pada Puskesmas Boyolali 1 dengan12 kasus, sedangkan Puskesmas Selo, Ampel 1, Boyolali 2, Karanggede dan Wonosegoro 1 masing 1 kasus. Seperti terlihat pada gambar 8.

Gambar 8

4. Chikungunya

Pada tahun ini, banyak merebak kasus demam chikungunya di Kabupaten Boyolali, bahkan hampir setiap minggu dilaporkan adanya kasus baru chikungunya. Dari minggu pertama terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncak pada minggu ke enambelas, baru setelah itu kembali mengalami penurunan hingga minggu ketigapuluh. Selengkapnya terlihat pada gambar 9 berikut.

Gambar 9

JUMLAH KASUS CHIKUNGUNYA PERMINGGU S/D MINGGU KE 30

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Total kasus demam chikungunya hingga minggu ketigapuluh mencapai 1.166 kasus dan tersebar di beberapa wilayah Puskesmas. Jumlah kasus tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Ampel 1 dengan 763 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 10 berikut.

Gambar 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar