Senin, 03 Mei 2010

ANALISA DATA MINGGUAN PENYAKIT MENULAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Dari hasil rekapitulasi laporan mingguan (W-2) yang diterima di seksi pencegahan dan surveilans sampai tanggal 21 April 2010, kasus penyakit terbanyak yang dilaporkan adalah kasus ISPA sebanyak 31.168 kasus disusul Diare 5.308 kasus dan kasus terendah adalah penyakit pneumonia dan Hepatitis yang masing masing 9 dan 3 kasus. Selanjutnya jumlah kasus per penyakit dapat dilihat pada gambar.1 berikut.

Gambar 1

1. ISPA

Jumlah penderita ISPA sebanyak 31.168 kasus terjadi dari minggu pertama sampai minggu ke limabelas. Puncak kasus terjadi pada minggu duabelas dengan 2.678 kasus. Kasus terendah terjadi pada minggu kedelapan dengan 1.611 kasus, namun pada minggu ke sembilan terjadi peningkatan lagi. Fluktuasi kasus selangkapnya dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

JUMLAH KASUS ISPA PERMINGGU S/D MINGGU KE 15

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Dari jumlah kasus ISPA tersebut, tersebar di 29 Puskesmas. Puskesmas yang menyumbang kasus tertinggi adalah Puskesmas Mojosongo dengan 3.937 kasus disusul Puskesmas Teras. Masih ada empat Puskesmas yang tidak melaporkan adanya kasus ISPA yaitu : Puskesmas Ampel 2, Banyudono 2, Simo dan Puskesmas Karanggede. Selangkapnya seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3

2. Diare

Kejadian penyakit diare di Kabupaten Boyolali menempati urutan kedua setelah ISPA. Jumlah total kasus hingga minggu limabelas sebanyak 5.308 kasus. Puncak kasus terjadi pada minggu ketiga dengan 428 kasus namun pada minggu keempat turun dan naik lagi pada minggu ke lima kemudian terjadi penurunan hingga minggu ke sebelas. Gambar 4, menunjukkan fluktuasi kasus dari minggu pertama sampai minggu kelimabelas.

Gambar 4

JUMLAH KASUS DIARE PERMINGGU S/D MINGGU KE 15

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Kasus diare sebanyak 5.308 kasus tersebar merata di 29 Puskesmas. Kasus tertinggi di Puskesmas Teras (480 kasus) disusul Puskesmas Mojosongo (408 kasus), sedangkan kasus terendah terjadi di Puskesmas Kemusu I dengan 59 kasus. Sedangkan Puskesmas yang paling sedikit mengirimkan laporan mingguan adalah Puskesmas Sambi II, yang baru mengirimkan delapan laporan. Selangkapnya seperti pada gambar 5.


Gambar 5

Jika dibandingkan dengan jumlah kasus maksimal dan jumlah kasus minimal setiap minggu selama lima tahun kebelakang (tahun 2005 s/d 2009), maka jumlah kasus perminggu hingga minggu kelimabelas ini masih berada dibawah angka maksimal, meskipun tetap barada diatas angka minimal. Gambar 6 menunjukkan perbandingan jumlah kasus tahun 2010 dengan maksimal dan minimal kasus selama lima tahun.


Gambar 6

3. Campak

Total kasus penyakit campak klinis hingga minggu kesembilan tercatat sebanyak 34 kasus dengan kasus tertinggi sebanyak 7 kasus pada minggu keempat. Pada minggu ketiga dan kedelapan tidak dilaporkan adanya kasus campak. Gambar 7 menunjukkan fluktuasi ksus campak dari minggu pertama hingga minggu kelimabelas.


Gambar 7

JUMLAH KASUS CAMPAK PERMINGGU S/D MINGGU KE 15

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Dari jumlah campak klinis sebanyak 34 kasus, hanya terjadi pada sepuluh Puskesmas di Wilayah Kabupaten Boyolali. Kasus tertingi pada Puskesmas Boyolali 1 dengan12 kasus, sedangkan Puskesmas Teras dan Puskesmas Ngempak masing 4 kasus serta Puskesmas Selo, Boyolali 3, Karanggede dan Puskesmas Wonosegoro I masing masing 1 kasus. Seperti terlihat pada gambar 8.

Gambar 8